Rabu, 20 Februari 2013


Rata-rata Ekonomi Masih Morat-marit, Pemkab Diminta Perhatikan Nasib PKL





                                                  Novliwanda Ade Putra & Ryan Alvian

Pasirpengaraian
Pemkab Rokan Hulu (Rohul) diminta memperhatikan nasib Pedagang Kaki Lima (PKL) di 16 kecamatan di wilayah itu. Dari 1.570 PKL di Rohul, ekonominya masih morat-morit. Rata-rata masih mengontrak rumah dan mayoritas terlilit hutang kepada rentenir.
Hal ini dikatakan Ketua Ikatan Pedagang Kaki Lima (IPKL) Rohul Rian Alvian, didampingi mantan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau (Ipemari) Komisariat Rohul, Novliwanda Ade Putra ST, Kamis (24/1). Dikatakan,  hampir 60 persen PKL terlilit hutang kepada rentenir. Dari data, 1.570 anggota PKL itu, hanya tiga orang yang ekonominya sudah layak, selebihnya masih sangat menyedihkan.

“Rata-rata mereka pendatang pak, makanya mereka hanya mengontrak rumah. Sedangkan biaya operasional untuk ke pasar-pasar  itu sekitar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per orangnya, belum lagi biaya kebersihan, Linmas dan retribusi,” ucap keduanya. Diungkapkan Alvian, paling banyak penghasilan tiap hari pedagang ini hanya Rp100 ribu. Dengan biaya operasionalnya, mereka hanya bisa membawa uang sebesar Rp20 ribu untuk biaya kebutuhan keluarga, sedangkan untuk modal terpaksa melakukan peminjaman pada koperasi, tapi bunganya sangat tinggi.

“Biasanya kalau kita  pinjam Rp900 ribu, harus dikembalikan Rp1.200 ribu. Tiap hari harus dicicil sebesar Rp40 ribu selama 30 hari,” ujar Alvian. Ditambahkan Wanda, Pemkab Rohul perlu melakukan pembenahan dan restrukturisasi perlu dilakukan. Seharusnya instansi terkait bisa memfasilitasinya, agar mereka hidup dengan layak, kemudian mendapat perlindungan dari pemerintah baik secara hokum maupun dalam konteks kesejahteraannya.

“Kita minta instansi terkait maupun lembaga terkait, seperti Diskoperindag, Dinas Sosial, BAZ, dan perbankan bisa memberikan kredit dengan  bunga rendah kepada mereka. Kalau saat ini hampir 30 persen bunga pinjaman mereka,” ungkap  alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) ini.



NB: di situs bawah ini ada kekiliruan dalam menerangkan dimana saya kuliah, namun telah saya perbaiki pada tulisan diatas


chek this out >>> http://koranriau.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=7292:rata-rata-ekonomi-masih-morat-marit-pemkab-diminta-perhatikan-nasib-pkl&catid=56:sempena-rokan-hulu&Itemid=503

Tidak ada komentar:

Posting Komentar